JURNAL
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I
KALIBRASI TERMOMETER DAN PENENTUAN
TITIK LELEH
DISUSUN OLEH:
DOSEN
PENGAMPU :
Dr. Drs. SYAMSURIZAL, M.Si
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
JAMBI
2019
I.
Judul : Kalibrasi Termometer dan Penentuan Titik Leleh
II.
Hari/ Tanggal : Kamis, 28 Februari 2019
III.
Tujuan : Adapun tujuan
dalam percobaan ini yaitu
1. Dapat
mengetahui prinsip-prinsip dasar dalam penentuan titik leleh senyawa murni
2. Dapat melakukan kalibrasi termometer sebelum
digunakan untuk penentuan titik lelh suatu senyawa murni
3. Dapat
membedakan titik leleh suatu senyawa murni dengan senyawa yang tidak murni
4. Dapat
melakukan penentuan titik leleh suatu senyawa murni yang diberikan sebagai
sampel
IV.
Landasan Teori
Menurut Bethax (2014) menjelaskan
bahwa Thermometer merupakan alat yang
digunakan untuk mengukur suatu suhu, alat ini meliputi beberapa bagian yang
terdiri dari pipa kapiler yang terbuat dari kaca dengan kandungan merkuri
dibagian bawahnya. Skala cecius dengan point 0 untuk titik beku dan 100 untuk
titik didih merupakan skala yang banyak digunakan diseluruh dunia. Tahun 1974
ander celcius menerbitkan sebuah buku dengan judul “ penemuan skala temperature
celcius “ yang isinya mengenai metode kalibrasi alat thermometer seperti
berikut :
1. Slider
thermometer ditarok di air yang sedang mencair serta beri tanda point
thermometer saat seluruh air menjadi cair, poin ini adalah point titiuk beku.
2. Beri
tanda pada poin pada thermometer saat seluruh air mendidih waktu dipanaskan.
3. Bagi
dua poin diatas tadi menjadi seratus bagian yang sama
Termometer merupakan alat yang digunakan dalam pengukuran suhu atau perubahan suhu mengenai kondisi dingin, keadaan normal dan panas dari suatu keadaan objek dari berbagai wujud baik padat, cair ataupun uap yang perlu dilakukan penelitian pengukurannya sebelum difungsikan dalam penentuan derajat dingin, keadaan normal atau panas dari suatu obek yang diukur agar diperoleh hasil pengukuran yang tepat. Pada alat termometer sangat lah penting dalam menguji ketepatan dan keakuratan hasil pengukuran dalam suatu percobaan yang dilakukan oleh praktikan dalam penentuan titik leleh suatu zat padat (es). Oleh sebab itu, kita harus memahami teknisdan teknis agar termometer yang digunakan akan memiliki nilai keakuratan yang tinggi dan siap digunakan maka sebelum itu perlu dilakukan prosedur baku kalibrasi termometer. Selain itu kita juga harus dapat meneliti mengenai suatu keadaan termometer apakah masih layak digunakan dan masih berfungsi atau dalam keadan yang tdak dapat digunakan atau rusak permanen serta kita harus memahami bagaimana merawat termometer agar terhindar dari kerusakan selama penyimpanan atau pada saat digunakan mengukur suhu suatu objek dalam jangka waktu yang sering dipakai.
Titik lebur atau titik leleh dari sebuah benda padat adalah suatu
keadaan dimana zat tersebut pada suhu tertentu akan berubah wujud dari padat
menjadi cair. Perbandingan temperatur pada objek zat saat terjadi peubahan fase
diawali ketika baru mulai meleleh
meleleh sepenuhnya itu menjelaskan tentang tingkat kemurnian zat tersebut. Semakin
kecil perbedaan temperatur akan berbanding terbalik dengan tingkat kemurnian
zat tersebut atau semakin tinggi kemurniannya. Namun sebaliknya semakin tinggi
perbedaan suhu maka semakin kecil tingkat kemurnian zatnya. Dari penjelasan
diatas kita dapat mengujinya dengan menghomogenkan suatu zat padat dengan zat
padat lain dengan perbandingan jumlah dalam menentukan perbedaan suhunya. Dengan
demikian kita dapat mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi perubahan wujud dari padat
kecair. Selain itu kita dapat mengkondisikan perubahan wujud secara cepat atau
perlahan (http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/02/26/70/)
Suhu
merupakan suatu ukuran derajat panas yang dapat diukur dengan alat ukur yang
disebut thermometer. Suhu dapat memberitahukan derajat panas suatu benda,
dimana semakin tinggi suhu suatu benda maka akan semakin panas pula benda
tersebut. Ada beberapa skala pada thermometer yang digunakan diataranya sebagai
berikut : Celcius, Reamur, Fahrenheit dan Kelvin. Skala kelvin dan Reamur
memiliki titik tetapan bawah pada skala 00c dan 00R,
sedangkan skala 370F ditetapkan untuk skala Fahrenheit.semua skala
titik tetap bawah untuk masing-masing skala thermometer diambil dari titik beku
air murni (Ralph, 2005)
Titik
leleh suatu senyawa murni dapat ditentukan dengan cara pengamatan trayek
lelehnya, ketika mulai terjadi pelelehan (sedikit), trasisi padat cair, sampai
selurnya kristal mencair. Hal ini dilakukan terhadap sedikit kristal (yang
sudah ditumbuk halus) yang ditarok di ujung bawah gelas kapiler, kemudian
dipanaskan secara meratadan pelelehan disekitar kapiler ini. Dan dilakukan
pengukuran suhu tersebut harus pada tempat suatu zat tersebut meleleh. Peralatan yang dipakai dalam menentukan titik leleh dilandasi
kepada besarnya titik leleh atau jangkauan leleh zat padat.
Untuk titik leleh 25-180 0c dapat mengunakan alat yaitu alat Thiele
dan pemanas menggunakan minyak farafin atau oli. Titik leleh 25-300 0c mengunakan alat Thomas-Hoover
dan menggunakan silicon air sebagai pemanas. Titik leleh 25-400 menggunakan
Mel-Temp menggunakan melting Block. Dan titik leleh 25-300 0c menggunakan alat Fishher-johns
menggunakan heating-Block (elektrik) serta
penyimpanan zat menggunakan kaca objek. Alat yang banyak digunakan dalam
laboratorium yaitu Thile dan melting block yang pemanasanya menggunakan bunsen
kecil.
Jadi,
untuk mendapatkan pengukuran yang lebih akurat, maka sebelum melakukan
pengukuran thermometer terlebih dahulu harus dikalibrasi.Kalibrasi perlu
dilakukan untuk menguji atau menera kemampuan unjuk thermometer tersebut, yang
digunakan untuk mengukur batas bawah dan atas skala thermometer. Termometr
batas skala bawah biasanya digunakan untuk mengukur, misalnya campuran bubuk es
dan air sedakan skala atas,misalnya untuk menguji dengan pengukuran air
mendidih (Tim Kimia Organik I, 2019)
Titik
leleh diartikan sebagai temperature yang mana zat padat dapat mengalami
perubahan menjadi cairan pada tekanan atmofer.Dengan perubahan tekana, titik
leleh suatu zat padat tidak mengalami perubahan yang berarti, oleh sebab itu,
tekana tidak dilaporkan pada penentuan titik lelehkecuali pada tekanan normal
yang terlalu besar. Pada umumnya titik leleh senyawa organic mudah diamati
sebagai temperature dimana zat telah meleleh (Oxtoby, 2005)
Menurut Susanti (2014) dalam penentuan titik
leleh suatu zat, dipengaruhi oleh beberapa faktor yang mengakibatkan cepat atau
lambatnya zat tersebut dapat meleleh yaitu
1.
Ukuran kristal
Apabila kristal berbentuk partikel yang besar
maka semakin sulit terjadinya pelelehan.
2.
Jumlah sampel
Jika sampel berjumlah sedikit pada saat
digunakan maka semakin cepat proses pelelehannya, dan begitu
sebaliknya jika jumlah sampel yang digunakan banyak maka proses pelelehannya
semakin lambat.
3.
Pemanasan dalam kapiler
Dalam proses pelelehan dilakukan dengan panas
yang stabil dan baik
V.
Alat dan Bahan
5.1
Alat
Alat
yang digunakan dalam percobaan ini:
·
Labu
Erlenmeyer 250 ml
·
Termometer
·
Alat
pemanasan
·
Pipa
gelas kapiler
·
Benang
5.2
Bahan
Bahan
yang digunakan dalam percobaan ini yaitu:
· Bubuk es
· Air/ Aquades
· Gabus
· Naftalein
· Glukosa
· Alpha-naftol
· Asamk Benzoat
· Maltosa
VI.
Prosedur Kerja
6.1
Kalibrasi
Termometer
·
Dibuat
campuranbubuk es dan air dalam labu erlenmeyer 250 ml sehingga 2/5 bagian
volumenya terisi
·
Dimasukkan
termometr hingga ujungnya menyentuh campuran es+air
·
Disumbat
mulut labu erlenmeyer dengan gabus, sehingga campuran tersebut terisolasi dari
udara
·
Dicatat
batas bawah skala ternometer tersebut
·
Diangkat
termometer dan diulangi prosedur a-c tersebut
·
Dirancang
kembali alat dengan mengisi 2/5 bagian erlenmeyer dengan aquades
·
Dimasukkan
termometer hingga tepat 1 cm diatas permukaan air
·
Disumbat
dan diusahakan termometer berada pada posisi tegak/ vertikal
·
Dilakukan
pemanasan dan dicata suhu saat air mulai mendidih dan susu tidak naik-naik
·
Diulangi
prosedu c-g sekali lagi
6.2
Penentuan
titik leleh
·
Diambil
pipa gelas kapiler, lalu dibakar ujung sehingga tertutup
·
Dimasukkan
sampel zat murni atau campuran dari ujung lainnya.
·
Lalu
dipadatkan dengan bantuan stick yang berl;obang tengahnya. (tinggi sampel dalam
pipa tidak lebih dari 2 cm)
·
Diikatkan
pipa kapiler yang berisi sampel dengan termometer menggunakan benang (bagian
ujung bawah termometer)
·
Dimasukkan
alat tersebut kedalam erlenmeyer yang telah terisi air atau minyak (tergantung
tinggi TL zat tersebut) dengan mengisi 2/3 erlenmeyer dan sumbat dengan gabus
mulut erlenmeyer
·
Dipanaskan
perangkat alat ini secara perlahan dan dicatat suhu saat tepat zat meleleh
hingga semua zat meleleh
·
Dilakukan
prosedur a-e sebanyak dua kali untu tiap sampel yang diberikan.
Sampel
murni terdiri dari dari naftalen, glukosa, alpha-naftol, asam benzoat dan
maltosa.
Ditentukan
titik leleh campuran dua senyawa dengan proporsi 1:!, 1:3, 3: dengan cara sama
· Digambarkan titik autentikyang
diperoleh
Hati-hati: pilih oil bath
atau water bath sebagai pemanas sesuaidengan TL zat dan dilakukan pemanasan
perlahan serta berilah rongga udara yang cukup pada saat menyumbat mulut
erlenmeyer agar jangan terjadi loncatan tutup gabus yang digunakan.
6.3 Demonstrasi titik leleh dengan MPA (Melting Point Apparatus)
·
Digunakan
alat khusus penentuan titik leleh dengan sumber panasnya listrik dan skala suhu
ditunjukkan oleh sinyal digital
·
Ditempatkan
sampel yang akan ditentukan pada pipa gelas kapiler setebal lebih kurang 2 mm.
·
Ditempatkana
alat pipa kapiler pada bagian atas. Terdapat tiga lubang yang diameternya 3 mm,
lubang tengah untuk pipa kapiler yang berisi sampel dan dua lubang lain diisi
dengan pipa kapiler kosong (blanko)
·
Dihubungkan
alat denga tombol listrik dan on-kan.
·
Diatur
variabel suhu dengan tombol agar naik secara konstan dengan kecepatan tertentu.
·
Dilakukan
pengamatan dari lubang kecil disisi depan alat ini.
·
Diperhatikan
variabel suhu saat zat mulai meleleh
Buat yang ingin tahu lebih lanjut bagaimana cara mnentukan titik leleh suatu zat, mari simak video berikut ini :
Buat yang ingin tahu lebih lanjut bagaimana cara mnentukan titik leleh suatu zat, mari simak video berikut ini :
Untuk mengetahui sebatas mana pemahaman kalian, Yuk jawab pertanyaam dibawah ini:
1. Apa kegunaan
dari pipa kapiler dalam penentuan titik leleh?
2. Apa yang
kalian ketahui tentang alat penentuan titik leleh atau Digital Melting Point Apparatus dari video tersebut dan bagaimana prinsip kerjanya ?
3. Mengapa
dalam pipa kapiler bagian ujungnya ditutup?
Saya Yuli Asriani (A1C117039) saya akan mencoba menjwab pertanyaan nor 3. menurut saya dalam pipa kapiler bagian ujungnya ditutup supaya gas yang masuk kedalam pipa kapiler merata dan tidak menguap keluar.sehingga proses penentuan titik leleh berjalan dengan baik. Terimakasih
BalasHapusSaya Hanna Salwa Putri (A1c117045) akan menjawab pertanyaan no.1 setelah menonton video, menurut saya fungsi dari pipa kapiler adalah sebagai tempat sampel dan juga untuk mengalirkan gas ke tempat tertentu dengan baik.
BalasHapusSaya suci desmarani(a1c117081) akan menjawab no 2,
BalasHapusMenurut saya Digital Melting Point Apparatus adalah suatu alat yang di gunakan untuk mengukur titik lebur/titik leleh dari suatu senyawa.cara kerjanya yaitu dengan diletakkan pipa kalpiler yang sudab diisi dengan zat dibagian tengah agar dapat diamati, kemudian hidupkan tombol on dan diatur suhunya sesuai dengan titik leleh senyawa tersebut. Apabila titik lelehnya 100 c maka biar waktu dibutuhkab cepat di berikan suhu 90 c dan menseting alat agar naik secara perlahan. Dan apabila telah mencapai suhu 100 c maka dapat diamati zat tersebut.